Minggu, 03 Juni 2012

METABOLISME MINERAL

I.                   PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang

Mineral penting bagi kesehatan kita. Tubuh menggunakan lebih dari 70 mineral untuk berfungsi secara maksimal.. Oleh karena itu, mineral begitu penting untuk melengkapi kembali tubuh kita dengan unsur-unsur mineral yang digunakannya setiap hari. Proses kimia dan elektrik berjalan di dalam tubuh kita setiap saat. Proses dapat berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan pada system kita secara berkelanjutan termasuk zat besi untuk darah kita, belerang untuk otot kita, kalsium untuk tulang kita serta gabungan unsur lain yang seimbang untuk memberikan kelancaran fungsional tubuh kita.

Pengertian dari mineral itu sendiri adalah sekelompok senyawa anorganik yang dibutuhkan tubuh untuk kelancaran proses metabolisme yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi (Anonim, 2011). Mineral ini pun dibagi menjadi dua, yaitu mineral utama yang terdiri dari kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klorida dan sulfur. Sementara jenis kedua biasa disebut dengan trace mineral, diantaranya adalah zat besi, seng, mangnesium, kobalt, tembaga, yodium, kromium, selenium, nikel dan silicon (Noubie, 2006)

Dalam komposisi air keringat, tiga mineral utama yaitu natrium, kalium & klorida merupakan mineral dengan konsentrasi terbesar yang terdapat di dalamnya. Sehingga dengan semakin besar laju pengeluaran keringat, maka laju kehilangan natrium , kalium dan klorida dari dalam tubuh juga akan semakin besar. Diantara ketiganya, natrium dan klorida merupakan mineral dengan konsentrasi tertinggi yang terbawa keluar tubuh melalui kelenjar keringat (Irawan, 2007).

B.     Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami metabolisme mineral yang masih berkaitan dengan pengetahuan dasar ilmu gizi.

 
II.                TIJAUAN PUSTAKA

A.    Mineral

Ilmu gizi yaitu ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu dalam kesehatan yang optimal. Ilmu gizi juga dapat diartikan sebagai suatu kajian tentang komposisi makanan dan penggunaannya oleh tubuh. Lima kelompok nutrien yaitu, lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral(Anonim, 2011).

Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik(Diana, 2007).

Unsur-unsur seperti klorin (Cl), natrium (Na),kalium (K), kalsium (Ca), Fosfor (P), magnesium (Mg), adalah mineral yang terdapat dalam tubuh dalam jumlah besar, besi (Fe), Iodin (I), seng (Zn) adalah mineral yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah sedikit. Kekurangan salah satu unsur ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita. Sebagai contoh, orang yang kekurangan mineral iodin (I) dapat menyebabkan penyakit gondok, begitu pula orang yang kekurangan mineral kalsium (Ca) dapat menyebabkan ostemalasia (tulang menjadi lunak) dan osteoporosis (penurunan masa tulang) yang dapat kita rasakan terutama pada usia lanjut. Oleh karena itu, kita perlu memenuhi asupan mineral yang dibutuhkan oleh tubun. Adapun sumber asupan mineral antara lain, yaitu susu, garam, sayuran dan buah-buahan (Siswono, 2001).


B.     Metabolisme

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi metabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian tubuh dinamakan metabolomika(Ubaidah, 2009).


C.    Gangguan Metabolisme Mineral

Terjadinya gangguan metabolisme mineral ditandai dengan terlalu banyak atau terlalu sedikitnya mineral dalam darah. Istilah metabolisme merujuk kepada semua proses fisik dan kimia dalam tubuh yang menghasilkan serta menggunakan energi, misal : bernapas, pencernaan makanan, pembuangan urine dan feses dan pengaturan suhu.

Gangguan metabolisme mineral diturunkan orang tua kepada anak-anak mereka melalui gen. Kondisi medis lainnya, seperti kelaparan, diare, atau minuman keras, dapat menyebabkan masalah metabolisme mineral.

Di bawah ini adalah macam-macam gangguan metabolisme mineral yang sering terjadi:


Gangguan metabolisme fosfor:
1.      Hypophosphatemia
2.      Osteomalacia
3.      Inggeris
4.      Rhabdomyolysis
5.      Hyperparathyroidism
6.      Hypoparathyroidism

Gangguan metabolisme potasium :
1.      Bartter Sindrom
2.      Hypokalemia
3.      Hyperaldosteronism - primer dan sekunder
4.      Penyakit Cushing
5.      Acidosis
6.      Fanconi’s syndrome
7.      Penyakit Addison
8.      Penyakit ginjal

Gangguan metabolisme zat besi:
1.      Hemochromatosis
2.      Sirosis

Gangguan metabolisme tembaga:
a.       Penyakit Wilson’s
b.      Sindrom Menkes

Gangguan metabolisme kalsium:
o Nephrocalcinosis
o Pseudohypoparathyroidism
o Hypercalcemia
o Osteoporosis
o Batu ginjal
o Susu-alkali Sindrom
o Osteomalacia

Gangguan metabolisme sodium dari:
o Dilutional hyponatremia (SIADH)

Gangguan dari magnesium metabolisme:
o Hypomagnesemia
o Hypermagnesemia

Gangguan metabolisme dari Adenium
o kekurangan Adenium
o Adenium kelebihan
(Anonim, 2010).

III.             ISI

Ø  Metabolisme Mineral


Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia. Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg/hari dan menyusun lebih kurang dari 0.01% dari total berat badan. Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium (Si) and seng (Zn)( Rusdiana, 2005).

Dalam komposisi air keringat, tiga mineral utama yaitu natrium, kalium & klorida merupakan mineral dengan konsentrasi terbesar yang terdapat di dalamnya. Sehingga dengan semakin besar laju pengeluaran keringat, maka laju kehilangan natrium , kalium dan klorida dari dalam tubuh juga akan semakin besar. Diantara ketiganya, natrium dan klorida merupakan mineral dengan konsentrasi tertinggi yang terbawa keluar tubuh melalui kelenjar keringat (sweat glands). Oleh karena itu maka pembahasan mengenai mineral dalam penulisan ini hanya akan berfokus pada 3 mineral utama yaitu natrium, kalium dan klorida (Irawan, 2007).


IV.             PENUTUP


Dari uraian yang telah disampaikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.
  2. Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
  3. Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari
pada 100 mg/hari.


DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2011. Mineral. http://wikipedia.org.com/wiki/mineral.


Irawan, Anwari. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit, dan Mineral. http://www.pssplab.com









Tidak ada komentar:

Posting Komentar